Desain rumah terkini terbaru Cerita Motivasi: Berbuat Kebajikan Selama Anda Mampu 2016. Kategori
Motivasi
Hari itu merupakan hari dimana beberapa batalion tentara akan di berangkatkan ke Afghanistan untuk mengganti tentara yang disana yang sudah mulai habis masa tugasnya. Untuk kepentingan itu komandan infanteri angkatan darat markas besar di California mengundang beberapa profesor untuk memberikan motivasi dan penyemangat kepada tentara tentara muda yang akan diberangkatkan. Michael salah satu tentara yang memiliki pengalaman di banyak perang dan mendekati masa pensiun ditugaskan untuk menjemput para profesor tadi di Bandara yang tidak jauh dari markas besar tersebut.
Sesampainya diBandara ternyata para profesor sudah agak lama menunggu maka dengan sigap Michael meminta kopor dan tas profesor untuk dibawanya. Profesor tersebut mengatakan lebih baik jalan kaki saja karena jarak bandara dengan markas sangat dekat katanya. Michael pun menyetujui dan mulai berjalan dibelakang profesor tadi. Selama berjalan profesor mengamati gerak-gerik tentara yang diberi tugas menjemputnya itu dengan keheranan. Sambil membawa tas dan kopor yang berat dijalan ia sempat membantu dan kelihatan sibuk menolong orang tua yang akan menyeberang, mendermakan sedikit uangnya untuk pengemis, membantu menunjukkan jalan seorang turis dan hal itu dilakukannya selama perjalanan dari bandara ke markas besar angkatan darat tersebut, dengan menolong dan membantu orang orang yang ditemuinya.
Sesampai di markas sang profesor ingin mengetahui keheranannya dan mengajak Michael mengobrol. " Saya lihat anda tadi membantu banyak orang yang anda temui dari perjalanan dari bandara kesini padahal anda membawa beban berat, belajar dari mana hal hal seperti itu"? Michael menjawab dan tersenyum "Saya belajar dari perang pak". Dia pun menceritakan pengalamannya selama perang vietnam, dimana ia bekerja sebagai penjinak ranjau untuk pasukan infanteri yang mau melewati suatu daerah yang dipenuhi ranjau.
Setiap kali ia melihat teman-temannya tewas karena menginjak ranjau. Ia mengingat kembali ketika pijakan temannya yang salah menghancurkan tubuhnya menjadi berkeping-keping. Dia melanjutkan "Saya bertekad selama itu saya akan melakukan kebaikan dimanapun saya berada, karena saya tidak tahu sampai kapan umur saya masih di badan, Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini, sampai suatu saat nanti nyawa saya benar-benar diambil Tuhan”.
Sesampainya diBandara ternyata para profesor sudah agak lama menunggu maka dengan sigap Michael meminta kopor dan tas profesor untuk dibawanya. Profesor tersebut mengatakan lebih baik jalan kaki saja karena jarak bandara dengan markas sangat dekat katanya. Michael pun menyetujui dan mulai berjalan dibelakang profesor tadi. Selama berjalan profesor mengamati gerak-gerik tentara yang diberi tugas menjemputnya itu dengan keheranan. Sambil membawa tas dan kopor yang berat dijalan ia sempat membantu dan kelihatan sibuk menolong orang tua yang akan menyeberang, mendermakan sedikit uangnya untuk pengemis, membantu menunjukkan jalan seorang turis dan hal itu dilakukannya selama perjalanan dari bandara ke markas besar angkatan darat tersebut, dengan menolong dan membantu orang orang yang ditemuinya.
Sesampai di markas sang profesor ingin mengetahui keheranannya dan mengajak Michael mengobrol. " Saya lihat anda tadi membantu banyak orang yang anda temui dari perjalanan dari bandara kesini padahal anda membawa beban berat, belajar dari mana hal hal seperti itu"? Michael menjawab dan tersenyum "Saya belajar dari perang pak". Dia pun menceritakan pengalamannya selama perang vietnam, dimana ia bekerja sebagai penjinak ranjau untuk pasukan infanteri yang mau melewati suatu daerah yang dipenuhi ranjau.
Setiap kali ia melihat teman-temannya tewas karena menginjak ranjau. Ia mengingat kembali ketika pijakan temannya yang salah menghancurkan tubuhnya menjadi berkeping-keping. Dia melanjutkan "Saya bertekad selama itu saya akan melakukan kebaikan dimanapun saya berada, karena saya tidak tahu sampai kapan umur saya masih di badan, Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini, sampai suatu saat nanti nyawa saya benar-benar diambil Tuhan”.
Berbuatlah setiap kebaikan apapun sebanyak yang bisa anda lakukan, berbuatlah kebaikan selama anda masih diberi kesempatan, karena anda tidak pernah bisa mengetahui kapan Tuhan mengambil kesempatan yang anda punya sehingga anda tidak bisa berbuat apa apa lagi.
Jika anda merasa halaman Motivasi ini bermanfaat & mencerahkan Anda, tolong bantu share di media sosial di bawah posting, untuk membantu yang lain tercerahkan. Anda juga bisa menyebarkannya dengan menulisnya kembali namun jangan lupa memberikan link kredit Url blog ini, Terima kasih.
0 Komentar untuk "Cerita Motivasi: Berbuat Kebajikan Selama Anda Mampu"